Laman

Minggu, 16 Oktober 2016

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan



 
PENDUDUK
Bisa didefinisikan menjadi dua arti yaitu :
§  Orang yang tinggal di daerah tersebut
§  Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

MASYARAKAT

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti: sekolah, keluarga, perkumpulan, negara, semua adalah masyarakat.

KEBUDAYAAN

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari bhuddi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sisitem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

7 Unsur Kebudayaan

1.      Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2.      Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
3.      Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4.      Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
5.      Sistem mata pencaharian hidup 
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
6.      Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
7.      Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

KETERKAITAN ANTARA PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah tentu penduduk-penduduk/ populasi dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu.
Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan yang saling menentukan disini yang dimaksud adalah kelompok. Dari ketiga hal tersebut yaitu penduduk, masyarakat dan kebudayaan masing-masing mempunyai hubungan dengan perkembangan sosial.
Berikut adalah hubungan perkembangan sosial dengan penduduk, masyarakat dan
kebudayaan.
1.      Hubungan penduduk terhadap perkembangan sosial
Pertumbuhan penduduk yang semakin hari menunjukkan,perkembangan yang pesat telah melahirkan berbagai macam persoalan. Perkembangan penduduk menyebabkan banyaknya konflik, dimana inti dari permasalahan itu adalah kuantitas yang terus bertambah yang tidak diikuti oleh sumber daya manusia yang mendukung. Hal ini menyangkut aspek ekonomi politik sosial bahkan budaya. Dari segi aspek – aspek yang ada, aspek sosial lah yang paling besar mendapatkan dampak dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meledak.. Sesungguhnya dampak pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial adalah menyebabkan terjadinya migrasi penduduk.
2.      Hubungan masyarakat terhadap perkembangan sosial
Manusia senantiasa hidup dalam suatu lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis, atau spiritual yang didalamnya ia adakan hubungan timbal balik sejak dilahirkan. Dalam hubungan timbal balik itu, tentulah jadi saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungannya pada umumnya.
3.      Hubungan kebudayaan terhadap perkembangan sosial
Kebudayaan sangatlah erat kaitannya dengan perkembangan sosial. Suatu kebudayaan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan sosial. Sebagai contoh yaitu kebudayaan luar yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia seperti halnya penerapan teknologi maju, model berpakaian ataupun dalam hal gaya hidup. Dari segi penerapan teknologi maju yaitu salah satunya adalah globalisasi.
Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:

A. Demografis

 Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.

Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat. Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KBdan kini ditangani oleh BKKBN.

Persebaran Penduduk Tidak Merata Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.

Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-keuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk menunjukkan perkembangan jumlah penduduk di suatu wilayah selama periode waktu tertentu.

Angka kelahiran dan kematian merupakan faktor alami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Selain faktor alami tersebut, ada juga faktor nonalami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk seperti migrasi, baik migrasi loak maupun migrasi internasiona.

1. Kelahiran atau fertilitas
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Beberapa ukuran dasar fertilitas yang sering digunakan sebagai berikut

a. Angka kelahiran kasar (Crude birth rade/CBR)
Angka kelahiran kasar merupakan penentuan tingkat kelahiran bayi tanpa membeda-bedakan golongan dan umur dalam satu tahun dari setiap 1000 orang penduduk suatu wilayah. Angka kelahiran seperti ini dapat dihitung menggunakan rumus berikut
CBR = B bagi P Kali 1000
Keterangan
CBR = Angka kelahiran kaar
B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P = Jumlah penduduk

b. Angka kelahiran menurut umur (Age Specific Fertility Rate / ASFR)
Perhitungan angka  kelahiran yang mempertimbangkan umur dan jenis kelamin disebut angka kelahiran menurut kelompok u mur Age Specific Fertility Rate (ASFR). ASFR menunjukkan jumlah kelahiran dari setiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu selama setahun. Untuk menentukan angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu digunakan rumus sebagai berikut
ASFR (X) = B (X) : P X 1000

Dampak dinamika penduduk

Ternyata aktivitas manusia sebagai unsur antroposfer sangat beragam. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan wujud dinamika manusia dalam menjalani proses kehidupannya. Tidak jarang aktivitas-aktivitas tersebut menimbulkan dampak yang tidak kecil bagi lingkungan, bahkan dampak tersebut dapat secara berkesinambungan merusak lingkungan yang ada. Nah, mari kita lihat dampak dinamika penduduk

1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Pertumbuhan penduduk merupakan satu hal yang tidak bisa dipungkiri, karena hal tersebut akan terjadi secara terus-menerus. Yang menjadi permasalah, apabila pertambahan penduduk ini tidak terkendali hingga mencapai titik ledakan penduduk yang ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tiba-tiba. Berbagai masalah timbul akibat adanya ledakan penduduk, dan pada umumnya permasalahan berawal dari tidak seimbangnya antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya. Pada akhirnya, permasalahan yang muncul akan menyangkut aspek fisik, sosia dan ekonomi masyarakat. Apa saja dampak yang bisa ditimbulkan dari lajunya pertumbuhan penduduk?

a. Peningkatan pengangguran
Peningkatan pengangguran yang pesat disebabkan adanya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang mampu menampung jumlah pencari kerja yang meningkat. Pertumbuhan penduduk berarti juga peningkatan jumlah tenaga kerja. Apa jadinya jika peningkatan jumlah tenaga kerja tidak diimbangi dengan semakin luasnya kesempatan kerja?

b. Meningkatnya kemiskinan
Ketidak seimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya. Akibatnya, dalam upaya pemenuhannya terjadi kompetisi hingga pada akhirnya terjadi kenaikan harga kebutuhan. Kondisi in mengakibatkan daya beli masyarakat berkurang.

c, Penurunan tingkat kesehatan
Jangankan unuk membiayai pemeliharaan kesehatan, untuk pemenuhan kebuuhan pokok saja mejadi sulit apabila terjadi ledakan penduduk.Akibatnya, akan terjadi penurunan tingkat kesehatan seperti gizi buruk, terjangkitnya penyakit busung lapar di masyarakat dan permasalah kesehatan lainnya.

d. Menurunnya tingkat pendidikan
Pesatnya peningkatan penduduk mengakibatkan tingginya jumlah anak usia sekolah. Peningkatan ini akan menimbulkan masalah seperti kesempatan memperoleh pendidikan yang makin sempit dan tingginya biaya pendidikan yang akan membebani masyarakat.

e. Penurunan kesejahteraan
Peningkatan penduduk diiringi dengan peningkatan kebutuhan hidup yang menuntut untuk terpenuhi.Banyaknya  kebutuhan tentunya akan mengurangi pendapatan, hingga pada akhirnya terjadi penurunan kesejahteraan secara umum.

f. Peningkatan kebutuhan pangan dan tempat tinggal
Untuk bertahan hidup manusia perlu makan dan tempat tinggal. Ledakan penduduk secara langsung memberikan dampak meningkatnya kebutuhan akan dua hal tersebut. Banyak dampak yang kita lihat akibat meningkatnya kebutuhan tersebut. Pembukaan lahan baru untuk pemukiman marak dilakukan. Ketersediaan tempat tinggal yang terbatas juga mengakibatkan banyaknya perumahan liar dan kumuh.

2. Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk dan atau penyebaran penduduk dapat berbentuk migrasi, baik melalui kebijakan pemerintah, seperti transmigrasi maupun atas keinginan sendiri, seperti urbanisasi. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak bagi daerah tujuan maupun daerah yang ditinggalkan.

a. Dampak bagi daerah yang ditinggalkan
Adanya migrasi lokas (Urbanisasi, transmigrasi) maupun internasional memberikan dampak positif dan negatif bagi daerah yang ditinggalkan maupun daerah tujuan.

1. Dampak positif
a. berkurangnya jumlah penduduk
Bagi wilayah yang cukup padat, adanya migrasi memberikan dampak berkurangnya kepadatan penduduk. Dampak ini memberikan akibat berkurangnya tekanan penduduk di wilayah padat.
b. Berkurangnya jumlah pengangguran
Migrasi biasanya dilakukan oleh penduduk antara lain dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan dengan mencari pekerjaan. Pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah asal migra, akan menjadi kurang. Akibatnya, kesejahteraan penduduk wilayah tersebut pun bisa terangkat.

2. dampak negatif
Meskipun memberi dampak positif yang cukup signifikanbagi daerah yang ditinggalkan, ternyata hal tersebut juga diikuti dengan munculnya dampak negatif.
a. Berkurangnya tenaga kerja muda dan penggerak pembangunan, karena pada umumnya sebagian besar penduduk yang melakukan migrasi adalah penduduk usia kerja
b. Stabilitas keamanan yang menurun, akibat banyaknya penduduk muda yang melakukan migrasi
c. Wilayah yang ditinggalkan pada umumnya merupakan wilayah agraris dimana setiap hari lahan pertaniannya belum tentu digarap. Jika menunggu musim panen tiba para penggarap pertanian tidak mempunyai pekerjaan (setengah menganggur). Kondisi inilah yang mendorong banyak penggarap pertanian bermigrasi. Tenaga penggarap pun akan ebrkurang.

b. Dampak bagi daerah tujuan
1. dampak positif, yaitu
a. Jumlah tenaga kerja meningkat
b. Terjadinya percampuran budaya antara penduduk pribumni dan pendatang yang pada akhirnya dapat membentuk budaya baru

2. Dampak negatif, yaituyu
a. Terjadinya peningkatan kepadatan penduduk
b. Kepadatan lalu lintas meningkat
c. Munculnya permukiman kumuh dan pedagang kaki lima
d. Berkurangnya lapangan pekerjaan

c. Penyajian data kependudukan
Banyak cara yang digunakan untuk menyajikan data kependudukan. Tetapi, secara umum data kependudukan dapat disajika dalam tiga bentuk yaitu tabel, grafik.digram dan peta.
 
Konsep
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.

Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
  • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Contoh
Untuk memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).
Tabel 1  Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun 2000
Kel. Umur
Jumlah Penduduk
0-14
63 206 000
15-64
13 3057 000
65+
9 580 000
Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun) dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan  Total  Tahun 2000
Keterangan
Rasio Ketergantungan
RKTot
54,7
RKMuda
47,0
RKTua
7,2

Interpretasi
Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 54,7 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.
Rasio ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan pada saat sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah sebesar 86 per 100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti sampai tahun 2000. Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat kelahiran sebagai dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30 tahun terakhir.

Norma-norma dalam masyarakat

Norma Agama
Indonesia memang bukan merupakan negara agama, akan tetapi hampir seluruh penduduknya beragama. Oleh karena itu, norma agama merupakan salah satu norma yang berlaku didalam masyarakat kita. Norma agama itu sendiri merupakan peraturan-peraturan yang bersumber langsung dari Tuhan YME, bisa berupa perintah-perintah ataupun larangan-larangan. Norma ini seharusnya ditaati bagi siapa aja yang mengaku dia beragama, pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan siksa diakhirat kelak.
Contoh-contoh dari norma agama antara lain:
  • Taat dalam menjalankan ibadah.
  • Menghormati orang-orang yang lebih tua.
  • Menghargai orang-orang yang lebih muda.
  • Tidak boleh berdusta (berkata bohong)
  • Tidak boleh mencuri barang milik orang lain
Norma Kesopanan
Tidak bisa dipungkiri lagi jikalau kehidupan masyarakat Indonesia takan pernah lepas dari norma kesopanan yang berlaku dimasyarakatnya. Norma kesopanan itu sendiri memiliki arti aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri sehingga akan tercipta masyarakat yang saling menghormati satu sama lain. Pelanggaran terhadap norma ini akan sangat merugikan karena orang tersebut akan dicela bahkan dikucilkan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan norma ini bersumber dari keyakinan masyarakat itu sendiri.
Contoh-contoh dari norma kesopanan antara lain:
  • Berpakaian sopan ditengah masyarakat.
  • Berbicara sopan kepada orang tua.
  • Membuang sampah pada tempatnya.
  • Tidak berbicara ketika makan.
  • Tidak meludah disembarang tempat.
Norma Kebiasaan
Macam-macam norma yang berlaku didalam masyarakat Indonesia lainnya adalah norma kebiasaan atau habit. Norma ini muncul akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang dan dalam bentuk yang sama sehingga menjadikannya suatu kebiasaan. Jika ada orang yang tidak melakukannya, maka orang tersebut dianggap aneh oleh masyarakat setempat. Jika norma ini dilakukan secara terus menerus dan oleh masyarakat yang lebih luas, bukan tidak mungkin norma ini menjadi suatu budaya bangsa.
Contoh-contoh dari norma kebiasaan antara lain:
  • Mudik ketika menjelang lebaran.
  • Kegiatan-kegiatan selamatan.
  • Syukuran kelahiran bayi.
  • Upacara-upacara adat istiadat.
  • Kegiatan-kegiatan adat.
Norma Hukum
Indonesia adalah negara hukum, sehingga tiap-tiap warganya menjungjung tinggi norma hukum yang berlaku. Norma Hukum sendiri memiliki arti peraturan-peraturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang untuk mengikat setiap warganya agar senantiasa taat pada hukum yang berlaku. Adapun pelanggaran terhadap norma ini akan dikenakan hukuman, bisa berupa penjara, denda maupun hal-hal lainnya. Satu hal yang istimewa dari norma hukum adalah sifatnya yang memaksa.
Contoh-contoh norma hukum antara lain
  • Berbuat korupsi akan mendapatkan hukuman
  • Membunuh orang lain akan mendapatkan hukuman
  • melanggar ketertiban umum akan mendapatkan hukuman
  • Berbuat teror akan mendapatkan hukuman
  • Menipu orang lain akan mendapatkan hukuman

Pranata Sosial

Pranata Keluarga 
Adalah Sebuah kelompok Yang Disarkan Atas Pertalian sanak saudara yang memiliki Tanggung jawab Atas Sosialisasi anak Anaknya Dan Pemenuhan Kebutuhan Pokok Lainya . Keluarga ini terdiri dari kelompok kelompok Yang memiliki Pertalian Hubungan Darah , Tali perkawinan , atau adopsi serta hidup Bersama sama Dalam kurun waktu Yang tidak terbatas.

Pranata Agama
Agama Adalah Seperangkat aturan yang Mengatur Hubungan Manusia Dengan Tuhan , Mengatur Hubungan Antara manusia Dengan Manusia Lainya , Dan Mengatur Hubungan Manusia Dengan Lingkungannya.

Pranata Ekonomi
Adalah Sarana Yang distandarisi untuk memelihara ketertiban Dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa.

Pranata Pendidikan
Adalah Salah satu Proses yang terjadi karema hubungan Berbagai faktor Yang menghasilkan penyadaran diri dan lingkungan Sehingga Menampilkan Rasa Percaya diri Dengan lingkungan.

Pranata Politik 
Adalah Serangkaian Peraturan Baik Tertulis Maupun tidak Untuk mengatur Semua aktivitas poitik Dalam Suatu masyarakat Ataupun Negara.

Sumber :
- majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/
- http://indrasmansamapin.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dinamika-penduduk-pertumbuhan-penduduk-dampak-dinamika-penduduk.html
- http://www.invonesia.com/macam-macam-norma-dalam-masyarakat-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar