PENDUDUK
Bisa didefinisikan menjadi dua arti
yaitu :
§ Orang yang tinggal di daerah
tersebut
§ Orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan,
tetapi memilih tinggal di daerah lain.
MASYARAKAT
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti: sekolah, keluarga,
perkumpulan, negara, semua adalah masyarakat.
KEBUDAYAAN
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari bhuddi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sisitem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
7
Unsur Kebudayaan
1.
Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen
kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa
lisan dan bahasa tulisan.
2.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan
tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya.
Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan
fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia,
tubuh manusia.
3.
Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang
anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi
sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan,
sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah
keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi
keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan
bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja,
penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang
berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan
fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman,
pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat
transportasi.
5.
Sistem mata pencaharian hidup
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha
manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata
pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan
makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
6.
Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem
yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal
hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem
kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara
keagamaan.
7.
Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai
segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam
itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin
bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam
tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
KETERKAITAN
ANTARA PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah
konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya
penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula,
memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti
masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada
masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah tentu
penduduk-penduduk/ populasi dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok
organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah
tertentu.
Demikian
pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal,
hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu
masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak
didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun
merupakan juga hubungan yang saling menentukan disini yang dimaksud adalah
kelompok. Dari ketiga hal tersebut yaitu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
masing-masing mempunyai hubungan dengan perkembangan sosial.
Berikut
adalah hubungan perkembangan sosial dengan penduduk, masyarakat dan
kebudayaan.
1. Hubungan penduduk terhadap
perkembangan sosial
Pertumbuhan penduduk yang semakin
hari menunjukkan,perkembangan yang pesat telah melahirkan berbagai macam
persoalan. Perkembangan penduduk menyebabkan banyaknya konflik, dimana inti
dari permasalahan itu adalah kuantitas yang terus bertambah yang tidak diikuti
oleh sumber daya manusia yang mendukung. Hal ini menyangkut aspek ekonomi
politik sosial bahkan budaya. Dari segi aspek – aspek yang ada, aspek sosial
lah yang paling besar mendapatkan dampak dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin meledak.. Sesungguhnya dampak pertumbuhan penduduk terhadap
perkembangan sosial adalah menyebabkan terjadinya migrasi penduduk.
2. Hubungan masyarakat terhadap
perkembangan sosial
Manusia senantiasa hidup dalam suatu
lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis, atau spiritual yang didalamnya ia
adakan hubungan timbal balik sejak dilahirkan. Dalam hubungan timbal balik itu,
tentulah jadi saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungannya pada
umumnya.
3. Hubungan kebudayaan terhadap
perkembangan sosial
Kebudayaan sangatlah erat kaitannya
dengan perkembangan sosial. Suatu kebudayaan dapat memberikan pengaruh yang
besar terhadap perkembangan sosial. Sebagai contoh yaitu kebudayaan luar yang
masuk kedalam kebudayaan Indonesia seperti halnya penerapan teknologi maju,
model berpakaian ataupun dalam hal gaya hidup. Dari segi penerapan teknologi
maju yaitu salah satunya adalah globalisasi.
Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:A. Demografis
Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.
Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat. Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KBdan kini ditangani oleh BKKBN.
Persebaran Penduduk Tidak Merata Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Pertumbuhan
penduduk
Pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang
menambah dan kekuatan-keuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk menunjukkan perkembangan jumlah penduduk di suatu wilayah selama
periode waktu tertentu.
Angka
kelahiran dan kematian merupakan faktor alami yang memengaruhi pertumbuhan
penduduk di suatu wilayah. Selain faktor alami tersebut, ada juga faktor
nonalami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk seperti migrasi, baik migrasi
loak maupun migrasi internasiona.
1. Kelahiran
atau fertilitas
Fertilitas
dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil seorang wanita untuk
melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran
menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Beberapa ukuran dasar fertilitas yang
sering digunakan sebagai berikut
a. Angka
kelahiran kasar (Crude birth rade/CBR)
Angka
kelahiran kasar merupakan penentuan tingkat kelahiran bayi tanpa
membeda-bedakan golongan dan umur dalam satu tahun dari setiap 1000 orang
penduduk suatu wilayah. Angka kelahiran seperti ini dapat dihitung menggunakan
rumus berikut
CBR = B bagi
P Kali 1000
Keterangan
CBR = Angka
kelahiran kaar
B = Jumlah
kelahiran selama 1 tahun
P = Jumlah
penduduk
b. Angka
kelahiran menurut umur (Age Specific Fertility Rate / ASFR)
Perhitungan
angka kelahiran yang mempertimbangkan
umur dan jenis kelamin disebut angka kelahiran menurut kelompok u mur Age
Specific Fertility Rate (ASFR). ASFR menunjukkan jumlah kelahiran dari setiap
seribu wanita pada kelompok umur tertentu selama setahun. Untuk menentukan
angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu digunakan rumus sebagai berikut
ASFR (X) = B
(X) : P X 1000
Dampak dinamika
penduduk
Ternyata
aktivitas manusia sebagai unsur antroposfer sangat beragam. Aktivitas-aktivitas
tersebut merupakan wujud dinamika manusia dalam menjalani proses kehidupannya.
Tidak jarang aktivitas-aktivitas tersebut menimbulkan dampak yang tidak kecil
bagi lingkungan, bahkan dampak tersebut dapat secara berkesinambungan merusak
lingkungan yang ada. Nah, mari kita lihat dampak dinamika penduduk
1.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Pertumbuhan
penduduk merupakan satu hal yang tidak bisa dipungkiri, karena hal tersebut
akan terjadi secara terus-menerus. Yang menjadi permasalah, apabila pertambahan
penduduk ini tidak terkendali hingga mencapai titik ledakan penduduk yang
ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tiba-tiba. Berbagai
masalah timbul akibat adanya ledakan penduduk, dan pada umumnya permasalahan
berawal dari tidak seimbangnya antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.
Pada akhirnya, permasalahan yang muncul akan menyangkut aspek fisik, sosia dan
ekonomi masyarakat. Apa saja dampak yang bisa ditimbulkan dari lajunya
pertumbuhan penduduk?
a.
Peningkatan pengangguran
Peningkatan
pengangguran yang pesat disebabkan adanya pertumbuhan penduduk yang tidak
diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang mampu menampung jumlah pencari kerja
yang meningkat. Pertumbuhan penduduk berarti juga peningkatan jumlah tenaga
kerja. Apa jadinya jika peningkatan jumlah tenaga kerja tidak diimbangi dengan
semakin luasnya kesempatan kerja?
b.
Meningkatnya kemiskinan
Ketidak
seimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya menyebabkan terjadinya
kelangkaan sumber daya. Akibatnya, dalam upaya pemenuhannya terjadi kompetisi
hingga pada akhirnya terjadi kenaikan harga kebutuhan. Kondisi in mengakibatkan
daya beli masyarakat berkurang.
c, Penurunan
tingkat kesehatan
Jangankan
unuk membiayai pemeliharaan kesehatan, untuk pemenuhan kebuuhan pokok saja
mejadi sulit apabila terjadi ledakan penduduk.Akibatnya, akan terjadi penurunan
tingkat kesehatan seperti gizi buruk, terjangkitnya penyakit busung lapar di
masyarakat dan permasalah kesehatan lainnya.
d.
Menurunnya tingkat pendidikan
Pesatnya
peningkatan penduduk mengakibatkan tingginya jumlah anak usia sekolah.
Peningkatan ini akan menimbulkan masalah seperti kesempatan memperoleh
pendidikan yang makin sempit dan tingginya biaya pendidikan yang akan membebani
masyarakat.
e. Penurunan
kesejahteraan
Peningkatan
penduduk diiringi dengan peningkatan kebutuhan hidup yang menuntut untuk
terpenuhi.Banyaknya kebutuhan tentunya
akan mengurangi pendapatan, hingga pada akhirnya terjadi penurunan
kesejahteraan secara umum.
f.
Peningkatan kebutuhan pangan dan tempat tinggal
Untuk
bertahan hidup manusia perlu makan dan tempat tinggal. Ledakan penduduk secara
langsung memberikan dampak meningkatnya kebutuhan akan dua hal tersebut. Banyak
dampak yang kita lihat akibat meningkatnya kebutuhan tersebut. Pembukaan lahan
baru untuk pemukiman marak dilakukan. Ketersediaan tempat tinggal yang terbatas
juga mengakibatkan banyaknya perumahan liar dan kumuh.
2. Mobilitas
penduduk
Mobilitas
penduduk dan atau penyebaran penduduk dapat berbentuk migrasi, baik melalui
kebijakan pemerintah, seperti transmigrasi maupun atas keinginan sendiri,
seperti urbanisasi. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak bagi daerah
tujuan maupun daerah yang ditinggalkan.
a. Dampak
bagi daerah yang ditinggalkan
Adanya
migrasi lokas (Urbanisasi, transmigrasi) maupun internasional memberikan dampak
positif dan negatif bagi daerah yang ditinggalkan maupun daerah tujuan.
1. Dampak
positif
a.
berkurangnya jumlah penduduk
Bagi wilayah
yang cukup padat, adanya migrasi memberikan dampak berkurangnya kepadatan
penduduk. Dampak ini memberikan akibat berkurangnya tekanan penduduk di wilayah
padat.
b.
Berkurangnya jumlah pengangguran
Migrasi
biasanya dilakukan oleh penduduk antara lain dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan
dengan mencari pekerjaan. Pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah asal
migra, akan menjadi kurang. Akibatnya, kesejahteraan penduduk wilayah tersebut
pun bisa terangkat.
2. dampak
negatif
Meskipun
memberi dampak positif yang cukup signifikanbagi daerah yang ditinggalkan,
ternyata hal tersebut juga diikuti dengan munculnya dampak negatif.
a.
Berkurangnya tenaga kerja muda dan penggerak pembangunan, karena pada umumnya
sebagian besar penduduk yang melakukan migrasi adalah penduduk usia kerja
b.
Stabilitas keamanan yang menurun, akibat banyaknya penduduk muda yang melakukan
migrasi
c. Wilayah
yang ditinggalkan pada umumnya merupakan wilayah agraris dimana setiap hari
lahan pertaniannya belum tentu digarap. Jika menunggu musim panen tiba para
penggarap pertanian tidak mempunyai pekerjaan (setengah menganggur). Kondisi
inilah yang mendorong banyak penggarap pertanian bermigrasi. Tenaga penggarap
pun akan ebrkurang.
b. Dampak
bagi daerah tujuan
1. dampak
positif, yaitu
a. Jumlah
tenaga kerja meningkat
b.
Terjadinya percampuran budaya antara penduduk pribumni dan pendatang yang pada
akhirnya dapat membentuk budaya baru
2. Dampak
negatif, yaituyu
a.
Terjadinya peningkatan kepadatan penduduk
b. Kepadatan
lalu lintas meningkat
c. Munculnya
permukiman kumuh dan pedagang kaki lima
d.
Berkurangnya lapangan pekerjaan
c. Penyajian
data kependudukan
Banyak cara
yang digunakan untuk menyajikan data kependudukan. Tetapi, secara umum data
kependudukan dapat disajika dalam tiga bentuk yaitu tabel, grafik.digram dan
peta.
Konsep
Penduduk
muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum
produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang
lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga
dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia
15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas
dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung
pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan
semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.
Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Contoh
Untuk
memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data
SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang
dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia
kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).
Tabel
1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur
Tua, Tahun 2000
Kel. Umur
|
Jumlah Penduduk
|
0-14
|
63 206 000
|
15-64
|
13 3057 000
|
65+
|
9 580 000
|
Setelah
jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun)
dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat dihitung rasio
ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang disajikan
pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan Total Tahun 2000
Keterangan
|
Rasio Ketergantungan
|
RKTot
|
54,7
|
RKMuda
|
47,0
|
RKTua
|
7,2
|
Interpretasi
Dari contoh
perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 54,7 persen,
artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn
sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio
sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda
sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 7,2 persen.
Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia kerja di
Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya
lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.
Rasio
ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan pada saat
sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah sebesar 86 per
100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti sampai tahun 2000.
Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat kelahiran sebagai
dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30 tahun terakhir.
Norma-norma dalam masyarakat
Norma Agama
Indonesia memang bukan merupakan negara agama, akan
tetapi hampir seluruh penduduknya beragama. Oleh karena itu, norma agama merupakan
salah satu norma yang berlaku didalam masyarakat kita. Norma agama itu sendiri
merupakan peraturan-peraturan yang bersumber langsung dari Tuhan YME, bisa
berupa perintah-perintah ataupun larangan-larangan. Norma ini seharusnya
ditaati bagi siapa aja yang mengaku dia beragama, pelanggaran terhadap norma
ini akan mendapatkan siksa diakhirat kelak.
Contoh-contoh dari norma agama antara lain:
- Taat dalam menjalankan ibadah.
- Menghormati orang-orang yang lebih tua.
- Menghargai orang-orang yang lebih muda.
- Tidak boleh berdusta (berkata bohong)
- Tidak boleh mencuri barang milik orang lain
Tidak bisa dipungkiri lagi jikalau kehidupan
masyarakat Indonesia takan pernah lepas dari norma kesopanan yang berlaku
dimasyarakatnya. Norma kesopanan itu sendiri memiliki arti
aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri
sehingga akan tercipta masyarakat yang saling menghormati satu sama lain.
Pelanggaran terhadap norma ini akan sangat merugikan karena orang tersebut akan
dicela bahkan dikucilkan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan norma ini
bersumber dari keyakinan masyarakat itu sendiri.
Contoh-contoh dari norma kesopanan antara lain:
- Berpakaian sopan ditengah masyarakat.
- Berbicara sopan kepada orang tua.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Tidak berbicara ketika makan.
- Tidak meludah disembarang tempat.
Norma Kebiasaan
Macam-macam norma yang berlaku didalam masyarakat
Indonesia lainnya adalah norma kebiasaan atau habit. Norma ini muncul akibat
dari perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang dan dalam
bentuk yang sama sehingga menjadikannya suatu kebiasaan. Jika ada orang yang
tidak melakukannya, maka orang tersebut dianggap aneh oleh masyarakat setempat.
Jika norma ini dilakukan secara terus menerus dan oleh masyarakat yang lebih
luas, bukan tidak mungkin norma ini menjadi suatu budaya bangsa.
Contoh-contoh dari norma kebiasaan antara lain:
- Mudik ketika menjelang lebaran.
- Kegiatan-kegiatan selamatan.
- Syukuran kelahiran bayi.
- Upacara-upacara adat istiadat.
- Kegiatan-kegiatan adat.
Norma Hukum
Indonesia adalah negara hukum, sehingga tiap-tiap
warganya menjungjung tinggi norma hukum yang berlaku. Norma Hukum sendiri
memiliki arti peraturan-peraturan yang dibuat oleh lembaga negara yang
berwenang untuk mengikat setiap warganya agar senantiasa taat pada hukum yang
berlaku. Adapun pelanggaran terhadap norma ini akan dikenakan hukuman, bisa
berupa penjara, denda maupun hal-hal lainnya. Satu hal yang istimewa dari norma
hukum adalah sifatnya yang memaksa.
Contoh-contoh norma hukum antara lain
- Berbuat korupsi akan mendapatkan hukuman
- Membunuh orang lain akan mendapatkan hukuman
- melanggar ketertiban umum akan mendapatkan hukuman
- Berbuat teror akan mendapatkan hukuman
- Menipu orang lain akan mendapatkan hukuman
Pranata Sosial
Pranata Keluarga
Adalah
Sebuah kelompok Yang Disarkan Atas Pertalian sanak saudara yang memiliki
Tanggung jawab Atas Sosialisasi anak Anaknya Dan Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Lainya . Keluarga ini terdiri dari kelompok kelompok Yang memiliki Pertalian
Hubungan Darah , Tali perkawinan , atau adopsi serta hidup Bersama sama Dalam
kurun waktu Yang tidak terbatas.
Pranata Agama
Agama Adalah
Seperangkat aturan yang Mengatur Hubungan Manusia Dengan Tuhan , Mengatur
Hubungan Antara manusia Dengan Manusia Lainya , Dan Mengatur Hubungan Manusia
Dengan Lingkungannya.
Pranata Ekonomi
Adalah
Sarana Yang distandarisi untuk memelihara ketertiban Dalam proses produksi dan
distribusi barang dan jasa.
Pranata Pendidikan
Adalah Salah
satu Proses yang terjadi karema hubungan Berbagai faktor Yang menghasilkan
penyadaran diri dan lingkungan Sehingga Menampilkan Rasa Percaya diri Dengan
lingkungan.
Pranata Politik
Adalah
Serangkaian Peraturan Baik Tertulis Maupun tidak Untuk mengatur Semua aktivitas
poitik Dalam Suatu masyarakat Ataupun Negara.
Sumber :
- majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/
- http://indrasmansamapin.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dinamika-penduduk-pertumbuhan-penduduk-dampak-dinamika-penduduk.html
- http://www.invonesia.com/macam-macam-norma-dalam-masyarakat-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar